1.6.11

22.5.11 MALAIKAT dan MANUSIA

Semuanya tak bisa diharapkan. Rumah kedua dan kamar keempat. Malaikat dan sayap-sayapnya. Terbang tinggi. Jenuh melihat keadaan manusia. Mata mereka memerah, mungkin ingin menangis, tapi air mata terlalu syahdu buat mereka. Tidak cocok untuk hati yang sedang teriris. Terkikis oleh keburukan dan kejahatan. Mereka sedikit takut. Mungkinkah kebaikan, sedikit demi sedikit, hilang oleh terpaan angin kebusukan dan ketidakadilan? Mereka bertanya. Mereka tetap tak mengerti. Mereka sedang bertugas. Walau hati terluka. Tanpa Semangat. Meski jari-jaripun sudah sangat lelah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar